Sistem bilangan numerik adalah sebuah simbol atau kumpulan dari simbol yang merepresentasikan sebuah angka.
Numerik berbeda dengan angka. Simbol "11", "sebelas" and "XI" adalah
numerik yang berbeda, tetapi merepresentasikan angka yang sama yaitu
sebelas.
Artikel ini akan menjelaskan beberapa sistem numerik. Secara garis
besar terdapat dua sistem numerik, yaitu sistem numerik berdasarkan penambahan dan sistem numerik berdasarkan posisi
Sistem Numerik Berdasarkan Penambahan
Sistem numerik yang paling sederhana adalah Sistem numerik unary. Sistem ini sering dipakai untuk melakukan pemilihan pada suatu voting. Contoh dari Sistem numerik Unary adalah Tally mark. Kerugiann penggunaan dari sistem numerik Unary adalah sistem ini membutuhkan tempat yang besar.
Selain sistem numerik unary, contoh lain dari sistem numerik berdasarkan penambahan adalah angka Romawi.
I | 1 |
V | 5 |
X | 10 |
L | 50 |
C | 100 |
D | 500 |
M | 1000 |
Angka Romawi dituliskan dengan simbol dari angka yang tersedia kemudian ditambahkan atau dikurangkan.
Sebagai contoh adalah 1970 disimbolkan dalam angka romawi dengan MCMLXX. Simbol M merepresentasikan angka 1000. Simbol CM merepresentasikan 900,
hal ini dikarenakan oleh peraturan dalam penulisan angka romawi, yang
tidak diperkenakan pengulangan suatu simbol lebih dari tiga kali. Jadi
apabila 900 dituliskan dengan simbol DCCCC maka penulisan tersebut salah. Simbol C disebelah kiri atau sebelum M merupakan angka pengurang dari angka sesudahnya, jadi CM = 1000-100 = 900. Simbol selanjutnya adalah LXX yang melambangkan angka 70.
Angka Romawi ini digunakan di Eropa sampai dengan abad ke 15. Kekurangan dari sistem ini adalah tidak adanya angka Nol.
Sistem Numerik Berdasarkan Posisi
Di dalam sistem numerik ini, penulisan angka berdasarkan posisi dan
basis. Posisi suatu angka dalam sistem ini menentukan nilai dari
bilangan yang diwakilinya. Maka notasi yang digunakan disebut notasi
posisional. Sistem numerik berdasarkan posisi yang sangat terkenal dan
dipakai paling luas adalah sistem bilangan desimal. Sistem desimal
ini merupakan sistem numerik berdasarkan posisi yang berbasis 10.
Simbol 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 adalah bagian dari sistem desimal.
Sebagai contoh 612, angka ini berarti:
- 2 × 100 = 2 × 1 = 2
- 1 × 101 = 1 × 10 = 10
- 6 × 102 = 6 × 100 = 600
Basis eksponen
Selain sistem desimal yang digunakan sehari-hari, terdapat pula sistem lainnya, yaitu:
- Sistem biner, berbasis 2,
- Sistem oktal, berbasis 8,
- Sistem heksadesimal, berbasis 16,
- Sistem seksagesimal, berbasis 60,
- dan sistem numerik berbasis lainnya.
Seluruh sistem di atas menggunakan eksponen. Berarti setiap angka
pada posisi tertentu, nilainya adalah sebesar angka tersebut dikalikan
basisnya dipangkatkan posisinya.
Faktoradik
Faktoradik menggunakan pengali yang berbeda untuk setiap posisi
bilangannya. Pengalinya adalah sesuai dengan faktorial posisinya.